Absolute.co.id, (Pohuwato) – Maraknya pemberitaan di beberapa media terkait dugaan tertukar nya Bayi di Rumah Sakit Bumi Panua Pohuwato, dari pihak Ramah sakit membantah hal tersebut.
Bantahan itu di ungkapkan oleh Direktur Rumah Sakit dr. Yenny Ahmad didampingi langsung oleh dokter spesialis anak, dr. Dian Ikagustina Tambunan, saat melakukan konprensi pers dengan beberapa media di Ruang kerja direktur rumah sakit. Kamis, (12/09/2024).
“Untuk masalah yang beredar di media terkait pemberitaan kejadian bayi yang tertukar di rumah sakit itu tidak pernah terjadi”, ungkap Yenny.
Dirinya menambahkan bahwa dari pihak rumah sakit sudah sesuai prosedur dan SOP yang ada di rumah sakit
“Kami tidak merasa ada bayi yang tertukar karena di rumah sakit ini sesuai prosedur dan SOP”, jelasnya.
Saat ditanyakan oleh awak media ini, apakah kejadian ini pernah terjadi di rumah sakit?
Ditempat yang sama dr. Dian yang selaku dokter spesialis anak mengungkapkan kejadian ini tidak pernah terjadi di rumah sakit dan baru kali ini dugaan kejadian tersebut terjadi.
“Sebenarnya ini hanya sebagai dugaan saja, sebenarnya bayi itu lahir di tanggal 5, kemudian dilakukan perkenalan ke orang tua, orang tuanya menerima, kemudian bayi kita pindahkan ke ruang bayi-bayi di azankan orang tua bayi,” jelas Dian Tambunan.
Setelahnya, Dian bilang bahwa, pihaknya telah melakukan protap, observasi terhadap bayi selama kurang lebih 15 jam, lalu dilakukan perawatan.
“Setelahnya kurang lebih pukul 06.30 WITA, bayi yang bersangkutan saya rawat gabung dalam artian saya berikan kepada ibunya dan surat serah terima ditanda tangani oleh keluarga. Setelahnya, dia (Bayi) dirawat tiga hari di Rumah Sakit, dan pulang di tanggal 8,” ulas Dian.
Kemudian pada tanggal 9, dibeberkan Dian, orang tua dari bayi merasa bayi tersebut tertukar berdasarkan sikologi dari orang tua. Dan akhirnya kedua belah pihak sudah menyelesaikan dengan kekeluargaan.
Ditanyai soal berat badan dan warna rambut sehingga terjadinya dugaan tertukarnya Bayi tersebut, dengan lantang kata Dian, warna rambut dan berat badan dari bayi tidak menjadi tolak ukur.
“Mereka cuman bilang berat badan dan rambut. Nah rambut tidak menjadi salah satu indikator pemeriksaan untuk bayi. Lalu berat badan bayi bisa turun 1 Kilo seandainya bayi tidak di susui. Yang menjadi tolak ukur yang saya lihat hanya filing dari seorang ibu,” cetus Dian.