• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Senin, Juni 16, 2025
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Absolute
  • Home
  • News
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Home
  • News
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Bisnis
No Result
View All Result
Absolute
No Result
View All Result
Home Daerah

TUtun dan Amplop Coklat, Antara Lupa, Bercanda, atau Seni Berakrobat Politik?

by admin
24 Mei 2025
in Daerah, Hukum
0
0
SHARES
44
VIEWS
WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Oleh : Jhojo Rumampuk

Absolute.co.id, (Gorontalo) – Ada banyak hal yang membingungkan di dunia ini. Salah satunya adalah perubahan iklim. Namun ternyata, ada yang lebih labil daripada cuaca tropis: pengakuan seorang pria dengan nama samaran Utun.

Awalnya, publik dikejutkan oleh pengakuan jujur nan mengguncang, TUtun mengaku telah didatangi perwakilan perusahaan biji-biji dan menerima amplop coklat misterius.

Amplop ini, tentu saja, bukan amplop undangan pernikahan, apalagi surat lamaran kerja. Banyak yang menafsirkan amplop ini sebagai bentuk “bela rakyat berbasis fee.”

Namun, secepat angin sore yang berubah jadi badai malam, TUtun tiba-tiba membantah dirinya pernah membuat pengakuan itu.

Katanya, ia tak pernah mengucapkan bahwa ia didatangi apalagi menerima amplop. Mungkin rekaman yang beredar hanyalah bagian dari sinetron “Demi Amplop Aku Rela.”

Tapi puncak sarkasme dari drama ini belum selesai.

Ketika dimintai keterangan dalam proses resmi, yang dicatat dan ditandatangani, Utun sekali lagi membuat plot twist.

Ia menyebut bahwa semua pernyataannya hanyalah “candaan.” Luar biasa. Rupanya kita sedang menyaksikan stand-up comedy level legislatif. Sayangnya, yang jadi penonton bukan rakyat tertawa, tapi rakyat kecewa.

Amplop coklat itu kini tak lagi coklat. Ia berubah warna—abu-abu penuh misteri. Kebenaran dicuci bolak-balik dalam mesin cuci klarifikasi yang diputar oleh seorang ketua lembaga wakil rakyat, yang seharusnya memberi keteladanan.

Tapi apa mau dikata, kita malah disuguhi drama “Saya Tidak Pernah, Saya Bercanda.”

Apakah TUtun korban tekanan?

ADVERTISEMENT

Ataukah ia hanya sedang menikmati panggung kekuasaan, mempermainkan narasi demi narasi, seolah publik ini tak bisa berpikir?

Jika benar begitu, maka “TUtun” pantas mendapatkan penghargaan bukan sebagai negarawan, tapi sebagai pemain drama politik terbaik tahun ini.

Terkait

Tags: Antara LupaBercandaJojo RumampukProvinsi GorontaloSeni Berakrobat Politik?TUtun dan Amplop Coklat
admin

admin

Next Post

Cekcok Berujung Maut: Oknum Satpol PP Pohuwato Diduga Terlibat Kematian Kakek di Kabila

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Sebagai Komitmen PGP Serahkan Bantuan, Dukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Mahasiswa KKN UNG

Sebagai Komitmen PGP Serahkan Bantuan, Dukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Mahasiswa KKN UNG

1 tahun ago
Hanya 9 Parpol yang Mengisi Kursi DPRD Pohuwato, Apa Saja ?

Hanya 9 Parpol yang Mengisi Kursi DPRD Pohuwato, Apa Saja ?

1 tahun ago

Popular News

    Connect with us

    Absolute

    © 2023 Absolute.co.id - PT Media Jurnal dan Pendidikan

    Navigate Site

    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Kebijakan Privasi
    • Pedoman Media Siber

    Ikuti Kami

    No Result
    View All Result
    • Home
    • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Pendidikan
    • Hukum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Kriminal
    • Bisnis

    © 2023 Absolute.co.id - PT Media Jurnal dan Pendidikan

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In