• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Senin, Juni 16, 2025
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Absolute
  • Home
  • News
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Bisnis
  • Home
  • News
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Bisnis
No Result
View All Result
Absolute
No Result
View All Result
Home Daerah

Refleksi 21 September 2023, “Suara Rakyat Dalam Kepedihan Keadilan Yang Terkubur Dalam Kekerasan”

by admin
21 September 2024
in Daerah, Hukum, Kriminal
0
0
SHARES
126
VIEWS
WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Absolute.co.id, (Pohuwato) – Kala itu Kamis pagi tanggal 21 September 2023, burung-burung terlihat berterbangan menyapa pagi dengan kebahagiaan, sebagian orang tua sibuk mempersiapkan segala kebutuhan rumah tangga, begitupun siswa-siswi yang saat itu hendak mempersiapkan menuju sekolah.

Disaat mentari mulai menyinari, beberapa orang yang saat itu mulai mempersiapkan diri untuk melakukan sebuah kejutan demi mencari keadilan. Mobil sound, dan ratusan sepeda motor pun terlihat di lokasi awal (demonstrasi) yang berada di lapangan Desa Buntulia Utara, Kecamatan Buntulia, Pohuwato.

Tak ada yang bisa mengira, Kamis 21 September 2023, menjadi sebuah sejarah kelam yang nantinya akan dikenang oleh masyarakat dari ujung Barat hingga ujung Timur Bumi Panua Pohuwato.

ADVERTISEMENT

Ratusan dan bahkan ribuan pengunjuk rasa itu, memulai aksinya dengan menuju perusahaan tambang emas yang terletak di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato. Namun, saat itu mereka dicegat oleh aparat penegak hukum.

Suara sound pun mulai menggema dihadapan Polisi, mereka (para pengunjukrasa) yang saat itu berusaha memaksa untuk menembus barisan Polisi, akhirnya bentrok dengan aparat keamanan. Alhasil, ada beberapa aparat yang terluka dari akibat bentrokan itu.

Suasana siang makin mencengkam, disaat massa aksi mulai menuju kantor perusahaan yang dikenal dengan (Pioneer). Lemparan batu tak bisa dibendung, kaca-kaca jendela perusahaan rusak parah, mobil-mobil operasional tak luput dari amukan massa aksi.

Tak berselang lama, mereka (para pengunjukrasa) yang meminta keadilan atas ganti-rugi lahan tambang yang mereka kelola bertahun-tahun itu, akhirnya menuju salah satu gudang logistik milik perusahaan yang berada di Botudulanga, Desa Hulawa. Aksi bringas massa aksi semakin merajalela, mereka membakar beberapa tempat yang diketahui milik perusahaan.

Aparat kepolisian pun tak bisa berbuat banyak, sebab saat itu jumlah massa aksi yang melebihi jumlah kepolisian. Setelah membakar dan merusak fasilitas yang ada, iring-iringan kembali menuju kantor KUD yang saat itu belum diresmikan. Kantor KUD yang berada di Desa Sipatana, Kecamatan Buntulia, dibuat porak-poranda oleh massa aksi.

Siang hari semakin panas, setelah massa aksi menuju kantor KUD yang berada di Kecamatan Marisa, massa aksi yang tiba dengan penuh amarah, kemudian melayangkan batu hingga kayu ke kantor KUD, alhasil fasilitas milik KUD juga ikut dalam tragedi tersebut.

Amarah massa aksi tak sampai disitu, iring-iringan mobil menuju kantor Bupati Pohuwato digelar dibawah komando koordinator lapangan. Tak bisa dipungkiri, puncak amarah para penambang saat Itu, mereka langsung melempari kantor Bupati Pohuwato dengan batu yang tak terhitung jumlahnya. Tak berselang lama, titik api dan kepulan asap mulai terlihat di ruangan kantor hingga merembet ke bahan yang mudah terbakar dan membuat kantor kebanggan rakyat Pohuwato lenyap seketika.

Aksi bringas massa aksi itupun beralih ke kantor DPRD Pohuwato, saat itu kantor DPRD Pohuwato sudah dikepung massa aksi, batu, kayu, tak terbendung, mengakibatkan fasilitas rusak total dan tak bisa digunakan lagi. Terlebih kantor DPRD Pohuwato nyaris dilahap si jago merah, namun hal itu berhasil dipadamkan oleh aparat TNI-POLRI yang berada di dalam gedung rakyat itu.

Setelah membakar dan merusak, kemudian massa aksi kembali melanjutkan aksinya ke rumah jabatan Bupati Pohuwato. Kaca mulai pecah, bingkai foto terpampang wajah sang pemimpin (Bupati Pohuwato) di rumah jabatan ikut dirusak oleh massa aksi.

Demikian refleksi singkat Tragedi 21 September 2023. Semoga peristiwa tersebut tak menjadi pudar dan selalu dikenang oleh rakyat Pohuwato.

Terkait

Tags: "Suara Rakyat Dalam Kepedihan Keadilan Yang Terkubur Dalam Kekerasan"Kabupaten PohuwatoKebakaran kantor bupatiRefleksi 21 September 2023
admin

admin

Next Post

Pleno Penetapan DPT Pada Pilkada 2024, Ketua KPU : DPT Pohuwato 113.144 Pemilih

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Kolaborasi Sosial! Penambang dan Karang Taruna Pohuwato Berbagi Takjil di Dua Kecamatan

3 bulan ago

Tingkatkan Kesadaran Memilih Untuk Warga Binaan, KPU Pohuwato Gelar Sosialisasi Tahapan Pemilu

1 tahun ago

Popular News

    Connect with us

    Absolute

    © 2023 Absolute.co.id - PT Media Jurnal dan Pendidikan

    Navigate Site

    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Kebijakan Privasi
    • Pedoman Media Siber

    Ikuti Kami

    No Result
    View All Result
    • Home
    • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Pendidikan
    • Hukum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Kriminal
    • Bisnis

    © 2023 Absolute.co.id - PT Media Jurnal dan Pendidikan

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In