Absolute.co.id, (Pohuwato) – Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Pohuwato Abd Rahman Murad dari Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Marisa dan Buntulia, menggelar kampanye dialogis, di Desa Teratai, Kecamatan Marisa. Senin (05/02/2024).
Dalam kampanyenya, Amank sapaan akrab Abd Rahman Murad menekankan pentingnya pesta demokrasi pemilu serentak yang akan digelar di seluruh Indonesia pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
Sebagai Caleg Gerindra nomor urut 1, Abd Rahman Murad yang juga seorang politisi muda ini berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat, terkhusus di daerah pemilihannya.
Bagi amank, memperjuangkan hak-hak masyarakat adalah sebuah perbaikan kehidupan, adalah sebuah peningkatan kesejahteraan, dan adalah wujud kepedulian yang benar-benar murni.
“Kami tidak ingin memberikan surga telinga, kami hanya ingin meyakinkan bapak ibu bahwa apa yang menjadi kebutuhan serta aspirasi dari bapak ibu, Insya Allah ini akan menjadi sebuah tugas dan tujuan kami yang kemudian menjadi sebuah kewajiban bagi kami untuk menunaikan dan menjalankan sebagaimana diamanahkan Partai Gerindra kepada kami”, terang Amank.

Abd Rahman Murad yang didampingi Caleg DPRD Provinsi Gorontalo Moh David Tamu dan Limonu Hippy bersama Caleg DPRD Pohuwato diantaranya Abdul Hamid Sukoli, dan Ram Paana, juga mengingatkan terkait praktik politik uang (money politic) yang mungkin masih banyak terjadi menjelang pemilu.
Amank dalam kesempatan itu juga menegaskan agar masyarakat tidak menjual harga dirinya dengan praktik politik uang. “Jangan gadaikan harga diri kita untuk kepentingan tertentu. Ini semua menyangkut kepentingan masyarakat ke depannya”, tegasnya.
Wakil Ketua Partai Gerindra Kabupaten Pohuwato inipun menyampaikan sebuah petuah orang tua dan leluhur bahwa setiap tindakan dan perbuatan yang kita lakukan menjadi sebuah pertanggungjawaban dunia akhirat.
Olehnya itu, Amank menyampaikan pesan khusus untuk warga masyarakat Desa Teratai, agar pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang tidak salah memilih caleg dan mempercayakan kepada Partai Gerindra untuk kemudian menjadi representasi warga di DPRD Kabupaten Pohuwato nantinya.
“Karena jangan sampai nasib kita lima dan sepuluh tahun ke depan, hanya ditentukan oleh sebuah nilai yang kemudian orang tersebut membeli suara bapak ibu, karena terus terang bapak ibu akan dinilai standar dari pemberian itu. Jadi, pada 14 Februari nanti jangan sampai ada yang salah memilih, karena kesalahan dalam memilih dapat berdampak selama lima tahun dan sepuluh tahun ke depan dan menimbulkan penderitaan bagi masyarakat”, ucap Amank mengingatkan. (Dinda)